Rahma Sarita: assalamualaikum wr wb



HAL: Berita Busway Gandeng Terbakar Dan Berita Gus Dur Wafat



Rabu 30 Desember 2009 sore hari sekitar jam empat aku ke warnet untuk memuat tiga surat sebelum ini, “Menanggalkan Dua 9″, Datang Ke Wisma Nusantara, Lukisan Man Chest Rahma United Dan Isyarat Lewat Toilet, dan Latar Belakang Kamu Berlagak Nggak Kenal Sama Aku,
sekalian buka email. Selesai jam 17.30, dan waktu aku keluar dari warnet hujan gerimis. Seperti aku sebut di surat “Menanggalkan Dua 9″, Datang Ke Wisma Nusantara aku berencana datang lagi untuk motret jam di tangan kiri dan kanan kamu untuk di lukisan. Tapi karena gerimis, aku tentu harus nunggu sampai reda.

Sembari menunggu hujan reda aku nonton TV, pada Kabar Petang muncul M. Rizky dan Shinta Puspitasari. Antara lain berita soal busway kebakaran sehari sebelum itu pada 29 Desember 2009. Untuk membahas soal busway kebakar itu, narasumber pada Kabar Petang malam itu adalah pak Tulus dari Yayasan Lembaga Konsumen dan pak Riza Hasyim dari DLLAJ.

Kebakaran busway itu seperti memuat pesan untuk aku. Karena busway yang terbakar berwarna abu-abu, dan merupakan bus gandeng seperti lukisan kamu yang aku gandeng dengan lukisan Paris Hilton. Busway itu terbakar di depan kantor Pertamina jalan Kramat Raya, dengan narasumber dari DLLAJ bernama Riza Hasyim yang mengingatkan aku pada pak Riza adik pak Naufal, dan sepupuku Hasyim yang menikah dengan perempuan Arab. Pesan agar aku tidak menduakan kamu seperti waktu aku melukis Fira Basuki dengan Paris Hilton. Juga agar aku tidak mengulang kesalahan tahun 1982, ketika cewe yang akrab dengan aku kemudian berpindah ke temanku yang bernama belakang Abu dan kemudian muncul bencana harga minyak anjlok terendah dalam sejarah. Sebab kali ini kalau aku gagal lagi dengan kamu sesuai skema Rahm Emanuel menjelang deadline aku ketemu ajal pada akhir Januari 2010, akan berakibat bencana besar bagi umat manusia.

Setelah selingan iklan, ada berita soal Gus Dur wafat. Yang mengkhawatirkan aku, nama istri Gus Dur ‘kan bu Sinta, seperti nama presenter Shinta Puspitasari yang malam itu berdampingan dengan M. Rizky. Nama M. Rizky kalau disingkat menjadi “MR” yang dapat diartikan sebagai “Emma Rahma”, sehingga seperti kekhawatiranku soal kamu dapat bernasib seperti Lady Di.

Kabar Petang malam itupun lebih lama dari biasa karena meliput soal Gus Dur wafat, dan berlanjut dengan Apa Kabar Indonesia Malam bersama Shinta Puspitasari sendirian, seperti mengerti juga akan kekhawatiranku itu.

Dari beberapa foto yang aku buat malam itu, ada yang memuat empat orang satpam berbaju hitam di depan pintu kaca, sehingga seperti isyarat agar aku mengusahakan bicara serius sama kamu seperti ketika di Metro TV dulu saat kamu membantu aku masuk lewat pintu kaca di lantai dua. Sebab deadline akhir Januari 2010 sudah semakin dekat.

Mungkin kepergian Gus Dur menjelang tahun baru sehingga menyebabkan kamu nggak bisa bermalam tahun baru merupakan peringatan dari Allah agar kamu merenungi persoalan kamu dan aku. Aku khawatir kalau aku ini ujian untuk kamu, sebab sudah lebih dari delapan tahun sejak kita mulai berkenalan, sikap kamu masih sama aja, lebih suka berprasangka buruk terhadap aku. Lha terus gimana aku mau dapet jodoh, kalau kamu lebih suka menyebar isyu negatif soal aku, padahal kamu itu keturunan nabi, tentu orang lebih percaya sama kamu. Sikap kamu belum jelas. Kalau aku cuma menginginkan kamu, kemudian sikap kamu seolah aku ini bukan orang yang cocok untuk kamu, tapi kalau aku mencari cewe lain, terus aku dibilang menduakan kamu, mengkhianati kamu.

Padahal mekanisme kerja para malaikat itu tidak cuma top-down, melainkan juga bottom-up, mensinkronkan doa dan usaha manusia dengan perkenaan Allah SWT. Kalau sikap kamu nggak kunjung jelas, sebentar seperti mau sebentar seperti nggak mau, ‘kan malah bikin bingung para malaikat yang mengatur segala urusan di bumi.


Jakarta, 31 Desember 2009
wassalam,


A.M. Firmansyah
sms 0812 183 1538

One Response to “M128. Berita Busway Gandeng Terbakar Dan Berita Gus Dur Wafat”


  1. […] M128. Berita Busway Gandeng Terbakar Dan Berita Gus Dur Wafat […]


Leave a comment